layanan BK kleptomania

Nama            : Adam Sakti Wirayuda
NPM              : 14130044
Mata kuliah : TI dalam BK


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Dari beberapa faktor – faktor yang membentuk kepribadian dan kejiwaan seseorang, salah satunya adalah faktor keluarga. Banyak terdapat kelainan – kelainan, akibat dari kurangnya perhatian Orangtua terhadap anaknya, yang menyebabkan sesuatu hal terjadi di dalam diri anak salah satunya adalah kelainan jiwa atau gangguan kejiwaan. Bila diklasifikasikan tentang penyakit kejiwaan ini, tentu akan terlalu panjang pembahasannya. Oleh karena itu Penulis hanya akan membahas salah satu penyakit jiwa yang melanda diri seseorang yang sering kita dengar. Penyakit tersebut adalah Kleptomania. Menurut Wikipedia Kleptomania adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Namun menariknya benda – benda yang dicuri oleh si pelaku bukanlah benda – benda berharga, melainkan benda – benda yang sifatnya biasa saja. Misalnya sisir, gula, permen dan lain sebagainya. Fenomena ini menarik  perhatian penulis untuk mengungkap misteri dibalik penyakit Kleptomnaia ini. Sehingga penulis menyusun makalah ini dengan judul “ KLEPTOMANIA“. Penulis mengambil judul ini dikarenakan sikap acuh dari berbagai kalangan tentang Kleptomania yang apabila tidak ditangani akan berdampak buruk untuk masa depan si penderita. Semoga dengan disusunnya Makalah ini dapat mengetuk hati publik agar kritis terhadap gejala – gejala kleptomania dan berusaha untuk mengobatinya.
A.    Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi dari kleptomania?
2.      Berapa angka kejadian dari kleptomania?
3.      Apa saja hal yang menyebabkan seseorang melakukan kleptomania?
4.      Apa sajakah jenis-jenis dari kleptomania?
5.      Bagaimana tahap-tahap/ Perkembangan/ Proses kejadian dari kleptomania?
6.      Bagaimana Ciri-ciri dari kleptomania?
7.      Apa saja dampak bagi seseorang yang melakukan kleptomania?
8.      Apa saja kerugian dari kleptomania?
9.      Bagaimana upaya mengatasi dari kleptomania?
10.  Sebutkan hal-hal lain yang berkaitan dari kleptomania?

B.     Tujuan
1.      Mengetahui definisi dari kleptomania.
2.      Mengetahui angka kejadian dari kleptomania.
3.      Mengetahui hal yang menyebabkan seseorang melakukan kleptomania.
4.      Mengetahui jenis-jenis dari kleptomania
5.      Memahami tahap-tahap proses kejadian dari kleptomania.
6.      Mengetahui ciri-ciri dari kleptomania.
7.      Memahami dampak dari seseorang yang melakukan kleptomania.
8.      Memahami kerugian dari kleptomania.
9.      Mengetahui upaya mengatasi dari kleptomania.
10.  Mengetahu hal-hal lain yang berkaitan dengan kleptomania.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi kleptomania
Kegagalan rekuren untuk menahan impuls untuk mencuri barang-barang yang tidak diperlukan untuk pemakaian pribadi atau yang memiliki arti ekonomi, benda-benda yang diambil sering kali dibuang, dikembalikan secara rahasia, atau disembunyikan. Orang kleptomania mungkin merasa marah atau balas dendam, mereka juga tidak mempertimbangkan kemungkinan penangkapan meskipun penahanan yang berulang menyebabkan penderitaan dan rasa malu. (Kaplan dan Sadock, 1997 : 224)

Orang dengan klpetomania tidak mencuri untuk alasan ekonomis. Barang-barang yang mereka curi pada umumnya bukanlah barang barang yang mereka butuhkan karena bukan barang tersebut yang menjadi sasaran mereka melainkan tindakan mencuri itu sendirilah yang merupakan sasaran. (Kaplan dan Sadock, 1997). Mereka mencuri tidak direncanakan dan tidak melibatkan orang lain.

Jadi definisi dari kleptomania adalah kegagalan seseorang untuk menahan diri dari mencuri barang barang yang dimiliki orang lain.
Dalam bahasa Yunani, Kleptomania berasal dari kata kleptein yang artinya mencuri. Sedangkan kleptomania menurut istilah adalah  penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri.  Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya. (Wikipedia)
B.     Angka kejadian
Sebuah penelitian di Stanford University mengungkap, 62,5 persen penderita kleptomania adalah perempuan sementara 37,5 persen sisanya adalah laki-laki. Usia rata-rata saat didagnosis positif mengidap gangguan kejiwaan ini adalah 45,6 tahun. Berdasarkan status perkawinannya, kleptomania lebih banyak diderita oleh laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah atau punya pasangan yakni 47,5 persen. Sisanya adalah lajang sebanyak 27,5 persen serta duda atau janda yakni sebanyak 25 persen. Tidak ada perbedaan mencolok secara statistik terkait status pekerjaan para penderita kleptomania. Sebanyak 45 persen adalah pengangguran, terpaut sedikit dari karyawan tetap yakni 40 persen, sedangkan sisanya 15 persen adalah pekerja paruh waktu.
Dikutip dari NCBI, Rabu (30/3/2011), kleptomania merupakan gangguan kejiwaan yang menjangkiti 6 dari 1.000 orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat sendiri, jumlah penderitanya saat ini diperkirakan mencapai 1,2 juta orang. Kleptomania sering menjadi pertimbangan dalam penanganan kasus pencurian. Diperkirakan dari semua kasus pencurian yang terjadi di pusat-pusat perbelanjaan, 5 persen di antaranya melibatkan penderita kleptomania sehingga tidak bisa diproses secara hukum.
C.     Penyebab
Penderita itu tidak merencanakan melakukan aksi mencuri. Dorongan untuk melakukan itu muncul secara tiba-tiba. Setelah menyadari keadaannya, pada umumnya mereka yang melakukan tindakan ini merasa malu dan jarang melaporkan perilakunya ini. Apa yang menyebabkan keadaan ini, belum diketahui secara pasti. Ada yang menduga dari pandangan psikodinamika karena ada pertahanan melawan impuls, keinginan, konflik atau kebutuhan yang menakutkan di alam bawah sadar. Impuls atau keinginan ini merupakan refleksi motif seksual atau masochistic (kesenangan karena menderita) dan tindakan mencuri merupakan pengeluaran impuls yang menunjukkan mekanisme narsisistik individu yang mudah dikritik untuk mencegah pengecilan diri.penyebab lainnya adalah :
1.      Kejadian traumatis,atau kehilangan yang membuatnya terpukul.
2.      Bentuk pemberontakan terhadap suatu system.
3.      Kerusakan otak dan keracunan CO(karbon monoksida).
4.      Jumlah cairan otak serotonin yang tidak normal.
5.      Gejala kleptomania cenderung tampak atau terjadi saat stress yang bermakna (kehilangan, perpisahan, akhir hubungan yang berarti).
6.      Terjadi karena penyakit otak DNA retardasi mental (dimana ditemukan keadaan neurologis fokal, atropi otak kortikal dan pembebasan vertikal lateral serta gangguan metabolisme monoamin khususnya serotonia).         
 Kurangnya kasih sayang ketika masa kanak-kanak pun dapat menjadi penyebab timbulnya kleptomania, Psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah Roslina Verauli M.Psi menjelaskan kalau kleptomania umumnya disebabkan oleh kurang harmonisnya hubungan seseorang dengan keluarga. Misalnya, anak kecil yang kurang mendapat perhatian atau kontrol dari orangtuanya.
Kebanyakan penelitian menyokong pendapat bahwa seseorang dengan kleptomania mempunyai keruwetan dan disfungsi pada masa kanak-kanaknya. Dorongan mencuri adalah usaha untuk mengembalikan kekurangan pada masa kanak-kanak dini ini. Kleptomania sering ditemukan merupakan bagian dari spektrum gangguan afektif, atau memperlihatkan gejala obsesif kompulsif termasuk kompulsif dalam mencuci tangan, membersihkan, memeriksa, mengumpulkan dan membeli sesuatu atau gangguan makan terutama bulemia. Kleptomania erat hubungan dengan sistem serotonergik. Kleptomania adalah penyakit kronik, umumnya dimulai pada akhir remaja dan kemudian berlanjut beberapa tahun kemudian.

D.    Jenis Jenis
Jenis-jenis Klepto :
1.      Klepto natural adalah klepto yang ditandai dengan mencuri barang-barang yang tak berguna.
2.      Klepto elite adalah klepto yang ditandai dengan mencuri barang-barang yang harganya mahal.
3.      Klepto humanis/animalis adalah klepto yang ditandai dengan mencuri anak orang atau hewan.
4.      Klepto transaktif adalah klepto yang ditandai dengan mencuri uang tapi bukan korupsilho.
5.      Klepto persona adalah klepto yang ditandai dengan mencuri-curi muka dan/atau bentuk tubuh.
6.      Klepto status adalah klepto yang ditandai dengan mencuri status/kekuasaan.
7.      Klepto narsistik adalah klepto yang disertai dengan Narsisis.
E.     Tahap-tahap
Kleptomania masuk dalam kategori gangguan penguasaan diri, di mana tatkala hasrat mencuri muncul, maka tidak ada kesanggupan pada penderitanya untuk mencegahnya. Penderita kleptomania tidak merencanakan pencurian,ia bertindak atas dorongan sesaat saja.
Pencurian pada kleptomania dilakukan bukan karena kegunaan atau nilai yang terkandung pada benda curian. Penderita kleptomania menyadari bahwa perbuatannya salah dan acap kali merasa tertekan dan sedih namun ia tidak bisa menguasai dirinya tatkala hasrat itu muncul.

F.      Ciri-ciri / Karakteristik

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders- DSM IV-TR (text revision) terbitan American Psychiatric Association (Edisi ke IV, 2000) bahwa ciri ciri kleptomania adalah :
1.      Pengulangan mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan atau kadang benda-benda itu diberikan untuk orang lain. Benda-benda yang diambil adalah benda-benda yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga.
2.      Peningkatan dorongan secara terus-menerus sebelum mencuri.
3.      Timbul rasa senang ketika mencuri berhasil dilakukan.
4.      Proses mencuri tersebut tidak dimotivasi oleh rasa marah atau keinginan untuk balas dendam dan tidak disebabkan oleh delusi dan halusinasi.
5.      Perilaku tersebut tidak disebabkan oleh conduct disorder, manic episode pada gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian antisosial.

G.    Dampak lebih lanjut

Pada penderita kleptomania jika dibiarkan saja dan tidak segera mencari cara untuk kesembuhan, dapat memberikan dampak yang buruk bagi masa depannya bahkan  dapat berurusan dengan pihak hukum. Meskipun pelakunya sendiri sadar hukum.

H.    Kerugian

Jika tidak diobati, maka kleptomania dapat mengakibatkan masalah emosional dan masalah hukum. Karena penderita kleptomania itu tahu mencuri adalah salah tetapi merasa tidak berdaya untuk melawan dorongan tersebut dan akan selalu meresahkan lingkungan sekitar.

I.       Upaya mengatasi
Secara psikologis, kleptomania bisa disembuhkan dengan cara terapi psikiater. Tapi antara psikiater dengan keluarga penderita harus aktif dalam proses penyembuhan. Orang - orang terdekat penderita harus diberitahu sebelumnya kalau dia dalam pengawasan psikiater. Tapi kalau kleptomania sudah masuk ke saraf dan otak, maka penyembuhannya harus lewat obat – obatan, misalnya obat anti sedih. 
Selain itu dapat dilakukan juga, dengan memberikan perhatian yang lebik oleh orangtua kepada anaknya.

J.       Hal-hal lain yang berkaitan
1.      Kleptomania masuk dalam kategori gangguan penguasaan diri, di mana tatkala hasrat mencuri muncul, maka tidak ada kesanggupan pada penderitanya untuk mencegahnya. Penderita kleptomania tidak merencanakan pencurian, ia bertindak atas dorongan sesaat saja.
2.      Pencurian pada kleptomania dilakukan bukan karena kegunaan atau nilai yang terkandung pada benda curian. Biasanya barang curian itu diberikan kepada orang lain atau dibuang dan hanya dalam kasus tertentu, barang itu disimpan.
3.      Sesaat sebelum melakukan pencurian, si individu merasakan ketegangan dan keresahan, sesudah pencurian, ia akan merasa lega dan puas.
4.      Pencurian pada kleptomania dilakukan bukan sebagai ungkapan kemarahan dan balas dendam kepada pihak tertentu.
5.      Penderita kleptomania menyadari bahwa perbuatannya salah dan acap kali merasa tertekan dan sedih namun ia tidak bisa menguasai dirinya tatkala hasrat itu muncul.












BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan kleptomania menurut istilah adalah  penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri.  Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya. (Wikipedia)
B. Saran
1.      Janganlah mentelantarkan anak dengan mengurangi porsi perhatiannya.
2.      Harmoniskanlah keluarga agar tercipta keluarga yang bahagia.










Komentar