Guru BK tak harus menjadi yang sempurna

Sering kali guru BK dihadapkan pada kritikan kritikan, bisa jadi kritikan yang membangun atau kritikan yang cenderung ke menjatuhkan, ya itu adalah konsekuensi dari sebuah tugas. Seperti contoh guru BK harus menjadi pelopor kebaikan dan memiliki karakter yang baik tanpa cacat sedikitpun. Ya sepertinya ini kritikan yang baik tapi secara kodrati kita tak mungkin menjalankan sesempurna itu, karena manusia dilahirkan memang ada plus dan minusnya.

Mendengar kritikan memang ajang untuk kita agar dapat mengevaluasi diri, tapi tetap tak perlu di ambil pusing. Selagi kritikan itu baik maka evaluasi lah, dan ketika itu hanya sekedar becanda dan cenderung menjatuhkan ya anggap saja angin yang hembusanya cepat berlalu. Mendengar kritikan memang perlu latihan, perlu waktu untuk menyesuaikan.   Ketika mendengar kritikan negatif segera lupakan dan berusalah agar kita tidak mudah berkata seperti yang orang katakan, karena lisan pun perlu dilatih.

Untuk mencapai sesuatu yang baik memang perlu perjuangan dan rintangan. Seperti seorang peselancar handal, meskipun digulung ombak, peselancar itu tetap mengendalikan diri dan tetap berjaya diatas. Guru BK pun harus seperti itu ketika mendapat kritikan segera evaluasi, ketika mendapat kritikan yang menjatuhkan anggaplah angin berlalu. Itulah agar kita menjadi lebih baik kedepanya. Semoga guru BK yang membaca ini tetap sabar dan selalu semangat dalam memberikan pelayanan dan satu poin lagi yang penting yaitu "Guru BK tak harus menjadi yang sempurna".

Komentar