Jangan sepelekan perundungan

Sering kali kita mendengar kata-kata bulying ataupun perundungan yang selalu disebar luaskan mana kala ada seseorang yang di intimidasi baik fisik ataupun verbal. Namun kenyataanya masih banyak juga yang beranggapan bahwa orang yang tak kuat dirundung adalah orang yg tak kuat mental ataupun orang yang tak bisa diajak bercanda, hal itu semakin membuat miris mendengarnya. Perundungan menurut nadiem makarim menteri pendidikan termasuk ke dalam 3 dosa besar pendidikan. Karena jika seseorang tak kuat dirundung maka akan berakibat fatal dikemudian hari.

Perundungan tak hanya terjadi didalam dunia pendidikan bahkan di dunia kerja adanya kasus perundungan. Seperti yang pernah kita dengar seseorang yang diduga dirundung oleh rekan kerjanya di sebuah instansi ternama pemerintah. Bentuk usaha sudah dia lakukan untuk melaporkan kejadian tersebut namun tak ada hasil yang dia peroleh dari usahanya. Hal tersebut menjadi gambaran bahwa kasus perundungan masih menjadi hal biasa dikalangan masyarakat kita.

Jika dunia kerja masih ada perundungan yang seharusnya dunia kerja di isi oleh pribadi yang bisa berfikir lebih dewasa, bagaimana di dunia pendidikan? Yang seluruhnya masih anak anak dan remaja yang belum bisa berfikir lebih jauh dan dewasa. Ini menjadi PR besar bagi kita semua sebagai guru BK agar memberikan layanan terbaik bagi anak kita dalam pencegahan perundungan. Karena melalui tingkat dasar yaitu pendidikanlah stigma perundungan yang tadinya hal biasa kita merubah menjadi berbahaya dan harus dicegah agar setiap  pribadi tidak menyepelekan perundungan.

Komentar