Bahayanya Circle Toxic



Kata kata circle toxic sering kali terdengar dijagad media sosial yang sering digaungkan oleh generasi remaja sekarang ini, circle toxic sering disebut oleh remaja mana kala dia masuk kedalam lingkungan yang buat mereka tertekan, tidak berkembang, menjadi negatif, lingkungan tidak suportif satu sama lain. 

Circle toxic dalam arti bahasa yaitu lingkaran yang mengandung racun. Artinya dalam suatu lingkaran bisa disebut yaitu lingkungan, racunya adalah oknum oknum yang negatif. Sebenarnya circle toxic ini sudah ada sejak dulu bedanya sekarang bahasanya lebih keren agar mudah diingat. 

Oknum yang disebut toxic ini adalah pribadi yang memiliki karakter negatif seperti contoh egois, mudah iri, dengki, tidak bisa menerima perbedaan dan menyerang terhadap orang lain. Mereka tidak sanggup menahan diri terhadap dirinya sendiri sehingga nampak keluar dan berdampak negatif di lingkunganya. Biasanya kehadirannya tidak diinginkan mayoritas orang yang ada di lingkungan tersebut. Pertanyaanya bagaimana sikap kita sebagai guru BK ataupun orang tua jika melihat kejadian seperti ini dilingkungan remaja?

Sebagai guru BK ataupun orang tua haruslah dekat dengan mereka agar mereka mau menceritakan segala yang terjadi dilingkungan mereka seperti sekolahan, tempat ekskul dll. Jika menemukan permasalahan disekolah seperti yang disebut diatas sebagai guru BK haruslah melakukan pembinaan terhadap oknum tersebut agar faham perilaku keliru yang mereka lakukan. Sebagai orang tua bisa melaporkan kejadian yang dialami anaknya kepada guru BK ataupun tempat pengaduan dilingkungan anak tersebut berada. 

Circle toxic selalu ada dari remaja hingga dewasa bedanya apakah oknum tersebut mau memperbaiki diri atau tidak, jika tidak maka oknum tersebut siap untuk dihindari oleh lingkunganya. Semoga kita sebagai orang tua, wali murid, pendidik tidak masuk kriteria manusia toxic dan selalu peka terhadap segala permasalahan anak agar anak lebih nyaman dalam melakukan aktivitas. 

Adam Sakti Wirayuda, S. Pd. 

Praktisi Bimbingan dan Konseling

Komentar